Militansi Diuji, Dijawab Tuntas Ribuan Pendukung ROIS Menjadi Satu

TEBARKAN.COM -LUBUKLINGGAU – Selasa malam, langit kelam tak henti mengeluarkan salam. Mulai dari guruh-gemuruh sampai air langit yang luruh, tak berhenti, meski waktu terus berlari.

Semakin malam kian mencekam, ada kekhawatiran dalam setiap doa pendukung ROIS yang mengalir.

Bagaimana tidak, Rabu (13/4/2024) adalah jadwal kampanye akbar.

Semua massa dan simpatisan akan bertemu dalam arena besar. Bersuka cita, berkumpul bersama, dan berdendang ria.

Namun hujan malam tak kunjung berakhir, semua bertanya dalam angan apakah besok kita bisa hadir? Jangan-jangan jalanan akan banjir? Jangan-jangan lapangan becek membuat massa menyingkir? Ah, semua tanya itu hanya mampu dipendam dalam hati bersama dzikir.

Belum lagi Rabu bukanlah hari libur, itu hari kerja. Apalagi jadwal yang diatur pukul 07.00 WIB bukan waktu senja.

Saat di mana semua orang sibuk menata jadwal awal. Ada yang sekolah, ada yang kuliah, ada yang ke sawah, ada pula yang membuka lapak jualannya, absen di kantornya, sampai menjalankan kewajiban sebagai buruh kerja.

Tapi, mungkin saja di sana bertabur hadiah, setidaknya kalau datang, ada harapan membawa pulang. Atau mungkin saja ada uang ganti hari, walaupun libur kerja sehari, masih ada untuk sekedar membeli nasi.

Namun ternyata tidak! Tak ada doorprize, tidak ada surprize, apalagi uang saku over price.

H Rodi Wijaya dan Imam Senen ingin memastikan bahwa kampanye akbar yang dipusatkan di Taman Olahraga Silampari (TOS) Lubuk Linggau itu, tidak punya motif lain selain wujud cinta dan sayang kepada pasangan yang akrab disapa ROIS.

Cak Sodik bersama New Monata menambah gegap gempitanya suasana. Pukul 10.00 WIB massa telah bersatu seutuhnya, cuaca hangat dari sang surya tak jadi masalah, yang penting berkumpul bertemu idola, Imam Senen dan Rodi Wijaya.

Bagaimana mungkin? Bukankah hari itu hari kerja? Bukankah jam itu jam kerja? Bukankah tidak ada hadiah? Apalagi uang ganti hari kerja? Kok bisa?

Tanya itu perlahan terjawab, karena massa yang datang benar-benar karena cinta, simple saja, ada kesempatan datang, jangan dibuang.

Ada yang memang memantapkan diri untuk libur, ada juga yang mensiasati dengan bekerja setengah hari. Yang pasti tidak ada beban diraut wajah mereka yang datang. Semua senang dan atas kesadaran dirinya seorang.

Kini semua terjawab sudah, mengapa ROIS kemungkinan besar memenangkan pertandingan. Massa yang militan adalah kepastian dari jawaban. Semoga doa kita bersama, juga akan sampai pada takdir-Nya, menitipkan amanat kepada ROIS dengan semua visi besarnya.

Suasana semakin pecah ketika H Rodi Wijaya dan Imam Senen tiba, riuh suara bersahut-sahut menyambut dengan penuh suka cita. Orasi yang penuh semangat dan cinta dari keduanya menambah dalam makna menjadi relawan mereka. Ah, ternyata kekhawatiran itu hanya khayalan saja, nyatanya semua baik-baik saja.

Tawa, gembira, dan bahagia adalah kata yang layak mewakili perjumpaan Rabu ini.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *